expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Memilih Karbohidrat yang Aman

Memilih Karbohidrat yang Aman
Karbohidrat
Baik buruknya karbohidrat seringkali menjadi perdebatan. Karbohidrat banyak dihindari oleh orang-orang yang sedang diet untuk menurunkan berat badan.Tapi, ada juga yang meng-klaim kalau karbohidrat merupakan nutrisi penting untuk menurunkan risiko penyakit kronis. Manakah yang benar?


KITA semua tahu nutrisi sangat penting bagi tubuh. Salah satu komponen makanan yang paling dibutuhkan adalah karbohidrat. Karbohidrat adalah sumber energi utama selain protein dan lemak.

Karbohidrat merupakan sebuah senyawa organik yang terdiri dari zat karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa ini terdiri atas satu molekul gula sederhana (glukosa). Sel-sel tubuh kemudian menyerap glukosa ini dan mengubahnya menjadi sumber tenaga utama untuk menggerakkan fungsi organ dan proses pembakaran lemak dalam tubuh.

Banyak yang takut mengonsumsi karbohidrat ini dengan berbagai alasan, misalnya membuat kegemukan dan diabetes. Padahal karbohidrat tidaklah semenakutkan itu,asal kita mengetahui karbohidrat mana yang aman dikonsumsi dan tentunya tidak berlebihan.

Jenis Karbohidrat
Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat simpleks dan kompleks. Karbohidrat simpleks, terdiri dari dua jenis yaitu, mengandung gula monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa) dan gula disakarida (laktosa, maltosa, dan sukrosa). Karbohidrat simpleks ini cepat diserap oleh tubuh dan terdapat dalam gula, pemanis buatan, sirup, madu dan terdapat juga dalam buah dan sayuran dalam jumlah yang tidak begitu banyak.

Fruktosa terutama terdapat dalam buah-buahan dan madu.Gula ini agak lambat diserap terutama yang berasal dari buah. Laktosa yang terbentuk dari kedua jenis gula simpleks ini, termasuk yang lambat diserap, sering disebut dengan gula susu. Sukrosa adalah gula yang sering digunakan sebagai pemanis. Sedangkan maltosa didapat dari beberapa sereal yang berasal dari biji-bijian dan hasil fermentasinya. Sedikit maltosa, akan membuat gula darah anda cepat sekali meningkat. Karbohidrat simpleks tidak buruk bagi tubuh, asal dibatasi asupannya

Yang Kedua, Karbohidrat kompleks, merupakan karbohidrat yang tidak bisa langsung diserap, tapi dicerna lebih dulu sehingga menjadi gula sederhana yang kemudian diserap. Oleh karena itu mengkonsumsi jenis karbohidrat ini tidak membuat gula darah cepat naik. Karbohidrat kompleks ada dalam pati, terdapat dalam nasi, kentang, mie, roti, jagung, dan tepung gandum utuh (whole wheat). Dan kadarnya tidak sama pada setiap jenis makanan.

Pilih Beras putih, Beras Merah, Mie atau Roti?
Keempatnya merupakan penyedia energi utama dalam makanan kita sehari-hari. Perbedaannya adalah akibat pengolahan, misalnya gandum yang diolah menjadi mie atau roti atau beras yang diolah menjadi tepung sehingga tekstur lebih halus biasanya akan lebih mudah dicerna sehingga meningkatkan gula darah lebih cepat daripada olahan yang lebih kasar. Sementara yang lebih cepat diserap biasanya akan cepat meninggalkan saluran cerna sehingga orang akan cepat merasa lapar. Perbedaan lainnya terletak dari segi kandungan serat dan zat gizi lain seperti protein, vitamin dan mineral. Namun perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan jika menyangkut fungsinya sebagai sumber energi.

Keberadaan kandungan lain pada sumber karbohidrat mempengaruhi penyerapannya di saluran cerna. Sebagai contoh, gandum selain mengandung karbohidrat juga mengandung serat dan protein dalam kadar tertentu. Kandungan protein dan serat ini selain menambah nilai gizi juga membuat olahan gandum yang dimakan tidak terlalu cepat meningkatkan gula darah dan membuat kenyang lebih lama. Kandungan serat dapat dipertahankan pada gandum yg diolah dengan mengikutsertakan kulit arinya (whole grain) dan tidak terlalu halus. Hal ini baik untuk orang-orang yang ingin menjaga kadar gula darahnya agar tidak cepat naik, atau yang ingin menurunkan berat badan.

Beras Merah vs Beras Putih
Banyak muncul pertanyaan, di antara beras merah dan beras putih, mana yang paling baik untuk kesehatan? Indonesia yang banyak beredar adalah beras putih. Mungkin karena rasanya bagi mayoritas masyarakat lebih enak dan bagi produsen beras putih lebih menguntungkan karena tahan lama dalam penyimpanan. Sedangkan lapisan bekatul kaya minyak pada beras merah membuatnya tidak tahan lama atau mudah tengik pada suhu ruang. Padahal jika disimpan dengan benar, beras merah bisa bertahan hingga setahun.

Keunggulan beras merah terletak pada kulit arinya yang biasanya dipertahankan, tidak seperti beras putih yang biasanya telah proses sedemikian rupa sehingga tidak tersisa lagi kulit ari tersebut. Utuhnya kulit ari pada merah ini menyebabkan beras merah mengandung lebih banyak berbagai vitamin dan mineral serta beberapa asam lemak esensial. Selain itu warna merah pada lapisan kulit beras merah mengandung antosianin yang merupakan antioksidan.

Amankah Konsumsi Mie Instan?
Ini juga pertanyaan favorit banyak orang. Mengonsumsi mie sebetulnya aman-aman saja, selama mie instan tersebut tidak menggunakan zat-zat (pengawet, pewarna, perasa) yang berbahaya. Baik tidaknya konsumsi mie instan juga harus memperhatikan kondisi individu, sebagai contoh, orang yang alergi gluten sebaiknya tidak mengkonsumsi mie yang terbuat dari gandum karena gandum mengandung gluten.

Mana yang Lebih Mampu Membuat Cepat Gemuk?
Tudingan ini kerap diterima karbohidrat. Menggemukan atau tidak tergantung jumlah yang dikonsumsi. Karbohidrat manapun jika dikonsumsi melebihi kebutuhan maka sisa energi yang dihasilkan akan disimpan sebagai lemak sehingga menyebabkan kegemukan. Namun untuk orang yang sedang menjaga berat badan atau diet untuk menurunkan berat badan, pilihlah karbohidrat yang mengenyangkan lebih lama sehingga tidak menambah porsi makan.

Karbohidrat kompleks lebih mengenyangkan daripada karbohidrat simpleks. Semakin halus olahan, semakin mudah dicerna dan semakin cepat membuat lapar kembali. Jadi nasi mengenyangkan lebih lama daripada tepung atau mie. Kandungan serat juga membuat kenyang lebih lama, sehingga nasi dengan kulit ari yang masih utuh seperti nasi merah mengenyangkan lebih lama dibandingkan nasi putih yang sudah tidak mengandung kulit ari.

Kandungan serat juga membantu menghambat penyerapan lemak dalam saluran pencernaan saat kita makan bersamaan dengan makanan berlemak. Secara tidak langsung hal ini membantu mencegah kegemukan dan kelebihan kolesterol.

Yang Tidak Baik Bagi Diabetes?
Karbohidrat yang jahat bagi diabetes adalah karbohidrat yang cepat meningkatkan gula darah seperti karbohidrat simpleks. Sedangkan karbohidrat kompleks tergantung jenisnya. Semakin mudah dicerna semakin mudah meningkatkan gula darah. Bentuk yang lebih halus lebih mudah dicerna daripada formula yang lebih kasar. Misalnya, tepung atau mie lebih cepat meningkatkan gula darah daripada nasi. Roti putih dari tepung terigu lebih cepat meningkatkan gula darah dibandingkan roti yang berasal dari gandum whole grain yang lebih kasar, karena roti wholegrain mengandung serat lebih banyak.

Setelah semua pertanyaan di atas terjawab, sudah bukan saatnya lagi meragukan manfaat karbohidrat. Jadi, karbohidrat? Siapa takut!

4 comments :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...