expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Penanganan Luka Bakar yang Tepat

Penanganan Luka Bakar
 Luka bakar adalah setiap perlukaan jaringan kulit dengan/tanpa kerusakan ikutan jaringan di bawah kulit yang di akibatkan kontak dengan zat yang bersifat “memancarkan panas”. Termasuk di dalam pengertian  ini adalah kejadian terbakar api, tersiram air/ cairan panas, kontak dengan gas panas misalnya dalam ledakan, serta tersengat listrik tegangan tinggi. Menghadapi khusus luka bakar baiknya jangan gegabah. Cidera pada jaringan kulit ini juga tidak bisa di jadikan hal yang sepele. Apa saja yang mesti di lakukan dan kapan saatnya ke dokter. Berikut panduannya.


A. Penanganan pada korban penderita luka bakar ringan / sedang.
 Yang perlu di lakukan :
1. Jauhkan korban dari sumber panas.
2. Turunkan suhu di area yang terbakar. Gunakanlah air suhu ruangan misalnya air kran, air bak di kamar mandi atau air mineral. Siram / rendam daerah yang terkena dengan air tersebut selama 10-15 menit.
3. Selanjutnya bersihkan luka dengan sabun mandi bayi yang berbentuk batang untuk menjaga kebersihan yang diperlukan dalam mencegah terjadinya infeksi. Tidak dianjurkan untuk menggunakan sabun cair karena partikel mikro sabun cair dapat masuk ke pori-pori yang menghambat prosses penyembuhan luka.
4. Pada luka yang belum timbul lepuh dapat di berikan pelembab berupa cream yang berbahan dasar air (water based) dan tidak mengandung bahan kosmetik. Krim ini umumnya tersedia di rumah tangga, misalnya baby cream (catatan : tidak dapat di gantikan lotion / minyak). Oles cream  secara merata kemuadian tutup dengan kasa steril cukup tebal dan balut menggunakan kasas gulung dengan sedikit tekanan.
5. Jika lepuh sudah terjadi, yang  (terbaik cairan lepuh dikeluarkan dengan cara menusuk kulit lepuh menggunakan alat yang steril (bisa menggunakan jarum suntik/pisau bedah sekali pakai). Setelah lepuh mengempis, kulitnya tetap di pertahankan sebagai penutup luka (pelindung biologik).
6. Cuci area tersebut dengan sabun bayi batangan, bersihkan, kemudian letakkan tulle yang bersifat watery (water based) di atasnya. Hindari penggunaan tulle yang mengandung paraffin (petroleum based) karena akan menganggu proses penyembuhan luka.
7. Terakhir, letakkan kasa tebal di tulle tersebut, lalu balut dengan perban elastik yang  sedikit memberi tekanan agar lepuh tidak berulang. Bila tidak di beri tekanan (kasa cukup tebal) cairan lepuh akan kembali terkumpul.

B. Penanganan pertama Luka Bakar Berat
         Luka Bakar yang melibatkan area wajah, hidung, mulut yang merupakan area jalan nafas harus dianggap luka bakar berat karena menyebabkan cidera jalan nafas yang menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
      Luka bakar di daerah dada juga harus mendapat perhatian awal karena kerusakan di daerah tersebut menyebabkan keterbatasan gerak otot-otot dinding dada dan menyebabkan gangguan mekanisme bernafas.
        Luka bakar luas (>25% luas tubuh) berisiko menimbulkan syok. Saat terjadi luka bakar, cairan yang terdapat di pembuluh darah keluar menuju jaringan, menimbulkan penimbunan cairan di jaringan dan kekurangan cairan intravaskuler (dalam pembuluh darah) yang sebenarnya cairan ini mutlak diperlukan untuk terselenggaranya sirkulasi, hal ini menyebabkan jaringan tidak memperoleh oksigen (syok). Bawa korban ke ruangan terbuka agar korban mendapatkan oksigen dan segera kirim ke rumah sakit.
        Untuk penderita luka bakar luas harus dinilai apakah pasien sadar atau tidak. Pada pasien masih sadar, segera diberi air minum yang banyak untuk menjaga keseimbangan cairan. Terganggunya keseimbangan cairan tubuh menyebabkan manifestasi klinis syok timbul dan bersifat fatal.

1.    Tutuplah luka dengan kain bersih dan kering, selanjutnya segera bawa ke RS. Perlu diingat untuk kasus luka bakar yang luas dan berat ini ditangani secara “kering”. Artinya luka bakar tidak boleh diberi apa-apa hanya ditutup dengan kain bersih dan kering. Perawatan luka secara lembab atau basah akan menyebabkan suhu tubuh turun mendadak dan hal ini sangat membahayakan gangguan jiwa.

2.    Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan pada luka bakar berat. Hal ini untuk menunjang tatalaksana, mengingat luka bakar berat dapat menyebabkan kerusakan yang lebih berat dam gangguan keseimbangan metabolisme tubuh yang berat. Hal ini harus segera diketahui sehingga bisa diatasi secepat mungkin. Pemeriksaan yang diperlukan adalah mengetahui: hemoglobin, hematokrit, elektrolit, gula darah, golongan darah, kadar sianida dan COHb (jika luka bakar akibat kebakaran di ruangan)

Hal yang dilarang
1.    Memakai air es atau es batu atau merendamkan diri dalam bak mandi, DILARANG, sebab perubahan suhu yang mendadak (antara panas dan dingin) justru akan memperdalam luka bakar.
2.    Untuk penderita yang tidak sadar, jangan diberi minum karena bisa tersedak, bahaya aspirasi (air masuk ke paru-paru)


Perawatan Luka Bakar di Rumah
       Lalu apakah boleh kena air? Pertanyaan ini kerap ditanyakan pasien setelah selesai dirawat. Sebenarnya prinsip utama penyembuhan luka bakar adalah BERSIH. Luka harus bersih dan terhindar dari infeksi agar sembuh sesuai waktunya. Cara terbaik dalam membersihkan luka adalah dengan mencuciluka tersebut dengan air bersih sesuai kebutuhan pasien. Air yang digunakan bisa air bak, air kran atau air mineral. Dengan mencuci luka terjadi pengenceran konsentrasi kuman di daerah tersebut dan risiko infeksi pun berkurang. Proses pencucian luka ini minimal dilakukan 1 atau 2 kali sehari tergantung kesanggupan pasien atau keluarga merawat luka. Saat ini banyak sekali terjadi kekeliruan, luka tidak dibersihkan bahkan dilarang kena air, tetapi penderita hanya diberi antibiotik untuk mencegah infeksi.

2 comments :

  1. ngeri banget luka bakar dalam gambar ni,,,,
    makasih atas uraian dan cara menangani saat terjadi luka

    ReplyDelete
  2. kalau luka gigitan hewan seperti kucing itu bahayanya bisa parah tidak jika tidak langsung ditanggulangi?

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...