SERING kali kita merasakan dan ngilu pada beberapa bagian tubuh tertentu setelah melakukan aktivitas yang berat atau duduk terlalu lama. Mungkin saja ini bukan nyeri biasa. jika frekuensi nyeri termasuk sering dan menjalar kebagian tubuh lain, bisa jadi ini gejala penjepitan saraf atau yang dikenal dengan nama saraf terjepit. Keluhan ini banyak dikeluhkan para lansia,ini terkain dengan faktor degeneratif. Namun kaum muda yang masih produktif tak sedikit pula yang mengalaminya .
Dr. Yohana Kusuma,Sp.S cert. Neurosonology ASN (USA) & WFN- NSRG consultant nasional brain centre Menguraikan ,saraf kejepit terjadi akibat adanya suatu “Osteopjyte” (pengapuran) disekitar tulang belakang. Biasanya, pengapuran ini timbul karena proses degenerasi yang mengiritasi dan menjadi dan menjepit saraf yang keluar dari samping tulang belakang.
PENYEBAB
Sering kita menganggap saraf terjepit hanya dialamai lansia yang semakin tua semakin rapuh tulangnya. Sebenarnya orang tua produktif pun dapat mengalami penjepitan saraf ini. Pada usia produktif,biasanya saraf terjepit terjadikarena aktif harian yang terlalu berat. Sering mengangkat beban berat yang hanya bertumpu pada satu bagian tubuh akan membuat tulang dibagian tersebut tertekan dan mengenai saraf sehingga timbul nyeri.
Trauma, seperti trauma akibat kecelakaan yang mengenai tulang punggung terjatuh lalu mengenai tulang belakang juga dapat menjadi penyebab saraf terjepit. Posisi tubuh yang salah dan over exercise bisa pula memberikan kontribusi pada terjadinya trauma mekanik sebagai penyebab saraf kejepit.tidak heran saraf terjepit hanya dialami pemain sepak bola dan atlet yang sering melalukan over exercise di gymnasium. “wanita hamil juga rentang mengalami loh.. terutama yang umur kehamilannya cukup tua” imbuhnya.
Tidak sedikit pula mereka yang waktunya bnayak dihabiskan dengan berdiri maupun duduk mengalami hal ini. Menurut dr. Yohana, posisi berdiri atau duduk yang terlalu lama lambat laun bisa bisa mengakibatkan trauma dan perubahan posisi tulang yang dapat mengiritasi saraf yang keluar dari samping tulang tersebut.
Banyak kondisi lain yang dapat menimbulkan saraf terjepit. Salah satunya tuberkulosisi, bisa disingkat TBC atau TB. Kuman TB yang dapat cepat ditangani dapat menyabar dan memakan tulang sehinga tulang menjadi keropos dan langsung mengenai saraf. Kakngker dan tumor juga bisa menyebabkan saraf terjepit: “pada kasus ini, kanker atau tumor sudah menyebar ketulang sehingga jadi rapuh. Saraf terjepit langsung oleh tulang,”ungkapnya.
JANGAN DIABAIKAN
Gejala saraf kejepit diawali dengan “ muscle spasm” atau kaku otot dan nyeri dirasakan disekitar tulang dimana saraf tersebut terjepit. “lambat laut,rasa nyeri tersebut bisa bisa dirasakan menjalar kebawah, rasa baal (keras) atau kesemutan, bahkan kadang rasa panas seperti tersengat api,” jelasnya.
Dari gejala ringan, kemudian berlanjut pada keluhan yang semakin berat. Pasien lambat laun akan sulit menggerakan tangan dan berjalan. Bahkan, dalam kondisi berat,saraf terjepit juga bisa menimbulkan incontinensia uri (sulit berkemih) dan atrofi (otot menjadi mengecil).
Saraf terjepit kadang masih disepelekan,padahal jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan kerusakan permanen seperti kelumpuhan terutama jika dapat kompresi/ penekanan saraf yang kian memberat,ujarnya.
PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN
Untuk mendiagnosis penyakit ini, pasien akan diminta untuk melakukan pemerikasaan x-ray. Tujuannya untuk melihat setruktur tulan dan komposisi tulang. Pemeriksaan MRI (Magnetic resonance Imaging) akan melihat lebih teliti. “selain dengan x-ray, EMG (electromyography) juga merupakan pemeriksaan diagnostik penunjang yang juga bisa memungkinkan melihat adanya irirasi dari saraf”, katanya.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, pasien akan diminta untuk melakukan pemerikasaan x-ray. Tujuannya untuk melihat setruktur tulan dan komposisi tulang. Pemeriksaan MRI (Magnetic resonance Imaging) akan melihat lebih teliti. “selain dengan x-ray, EMG (electromyography) juga merupakan pemeriksaan diagnostik penunjang yang juga bisa memungkinkan melihat adanya irirasi dari saraf”, katanya.
Penanganan saraf terjepit tidak selalu melibatkan tindakan operasi. Pasien umumnya dimintak nuntuk meminimalis gerakan. Pasien juga diberikan pengobatan berupa obat analgetik sebagai penghilang rasa nyeri, anti infeksi non steroid dan muscle relaxant. Pembedahan, ditegaskan dr.yohana adalah pilihan terahir jika saraf terjepit sudah mengalami kompresi yang parah dan tidak dapat diobati l agi dengan obat-obatan oral.
CEGAH NYERI AKIBAT SARAF TERJEPIT
• Ambil posisi tubuh yang baik dan stabil saat mengangkat barang.
• Hindari langsung membengkokkan badan saat akan mengangkat barang. Terlebih dahulu bongkokkan lutut, baru mengambil barang.
• Lakukan aktifitas fisik ,seperti berenang untuk mengatasi saraf terjepit.
• Tidurlah ditempat yang beralas keras, saat nyeri kian terasa berat.
• Lakukan fisioterapi dengan rutin.
• Jaga pola hidup sehat.
• Jaga agar berat badan tetap ideal.
• Ambil posisi tubuh yang baik dan stabil saat mengangkat barang.
• Hindari langsung membengkokkan badan saat akan mengangkat barang. Terlebih dahulu bongkokkan lutut, baru mengambil barang.
• Lakukan aktifitas fisik ,seperti berenang untuk mengatasi saraf terjepit.
• Tidurlah ditempat yang beralas keras, saat nyeri kian terasa berat.
• Lakukan fisioterapi dengan rutin.
• Jaga pola hidup sehat.
• Jaga agar berat badan tetap ideal.
No comments :
Post a Comment