Ilustrasi Kejahatan Sexual pada Anak |
Kejahatan seksual bukan cuma mengintai orang dewasa. Anak-anak pun bisa menjadi sasarannya. Diluar sana, baik disekolah, ditempat bermain mereka, bahkan didunia maya sekalipun, anak-anak akan menghadapi sesuatu yang pahit, dalam ini pelecehan seksual.
Orang tua tak bisa selamanya melindungi mereka. Tidak 24 jam, kita bisa selalu bersamanya. Jalan terbaik yang bisa dilakukan dengan mengajarinya tentang bagaimana mempertahankan diri (self defense). Mempelajari kemudian menerapkannya kepada sang anak bukan maksud untuk membentuknya menjadi makhluk apatis. Bukan berarti juga kita berharap bahaya itu akan terjadi pada mereka. Namun, pepatah sedia payung sebelum hujan, menjadi hal yang tak terelakkan. Berikut tips agar anak kita terhindar dari kejahatan seksual yang sedang marak akhir-akhir ini.
LINGKUNGAN SEKOLAH
Sekolah menjadi tempat paling penting dalam kehidupan seorang anak. Sebagian besar waktunya di habiskan di tempat ini. Sayangnya, tidak semua sekolah memiliki pengawasan yang ketat demi menghindarkan anak dari intaian bahaya orang asing.
Sekolah menjadi tempat paling penting dalam kehidupan seorang anak. Sebagian besar waktunya di habiskan di tempat ini. Sayangnya, tidak semua sekolah memiliki pengawasan yang ketat demi menghindarkan anak dari intaian bahaya orang asing.
Tidak hanya bahaya dari orang asing, kejahatan seksual juga banyak dilakukan oleh orang yang dikenal. Pada beberapa kasus, tindak kekerasan sekssual bahkan dilakukan oleh seorang guru. Berikut self defense yang bisa dilakukan orang tua dan anak di sekolah:
1. Bangun dan pertahankan interaksi dengan guru sekolah dan orang tua murid lain, guna memantau perkembangan anak baik dirumah maupun di sekolah.
2. Berikan pemahaman pada anak bahwa orang dewasa tidak selalu benar. Laporkan kepada orang tua atau orang dewasa lainnya yang dipercaya, jika ada orang dewasa yang melakukan tindakan kekerasan atau mengancam. Pokoknya semua hal yang membuatnya tidak nyaman.
3. Ajarkan pada anak untuk menolak dengan tegas bila ia mendapatkan ancaman atau diminta melakukan sesuatu yang tidak disukainya dan dianggapnya sebagai sebuah ancaman.
4. Ajarkan pada anak untuk menolak, jika ada orang asing menyentuh bagian manapun tubuhnya (terutama daerah genitalnya) untuk tujuan yang tidak jelas. Minta mereka untuk menceritakannya pada oang tuanya atau orang dewasa lainnya yang dapat dipercaya jikalau itu terjadi.
5. Lakukan pembicaraan dengan orang tua murid-murid lain termasuk pihak sekolah, bila diperlakukan, untuk lebih memantau keadaan anak.
TEMPAT BERMAIN
Bermain kesana-kemari, begitulah lazimnya seorang anak. Sayangnya, tidak semua tempat bermain terbilang aman. Tempat main yang terbuka merupakan tempat yang harus diwaspadai. Kejahatan seksual, berpeeluang besar terjadi ditempat bermain seperti ini. Apalagi, bila tidak disertai pengawasan orang tua. Mencegah keinginan anak untuk bermain jelas mustahil. Demi keamanannya, perhatikan ranbu-rambu berikut:
1. Ajarkan pada anak untuk tidak mudah dibujuk dan tidak menerima hadiah atau pemberian cuma-cuma dari orang yang tidak dikenal.
2. Pahamkan pada anak, siapapun orang diluar dirinya tidak boleh menyentuh bagian genitalnya karena itu adalah daerah privasinya.
3. Ajarkan pada anak untuk tidak melakukan sesuatau yang tidak dipahami atau yang diluar kewajaran, walau dengan iming-iming tertentu dari orang lain.
4. Larang anak bermain terlalu jauh dari rumah demi mencegah terjadinya kejahatan.
5. Pandai-pandailah mengkomunikasikan setiap larangan yang anda berikan karena anak juga perlu pemahaman kenapa larangan itu diberikan dan bukan hanya mematuhi sesuatu yang tidak dipahaminya.
6. Hati-hati dengan memberikan HandPhone (HP) pada anak. Hindarkan memberikan HP pada anak jika memang belum dibutuhkan. HP juga memiliki potensi mengundang kejahatan, termasuk kejahatan seksual.
7. Terapkan rambu-rambu pemakaian HP padanya, yaitu dengan tidak memberikan nomor HP pada sembarangan orang, tidak meladeni telepon dan sms dari orang tidak dikenal.
Bermain kesana-kemari, begitulah lazimnya seorang anak. Sayangnya, tidak semua tempat bermain terbilang aman. Tempat main yang terbuka merupakan tempat yang harus diwaspadai. Kejahatan seksual, berpeeluang besar terjadi ditempat bermain seperti ini. Apalagi, bila tidak disertai pengawasan orang tua. Mencegah keinginan anak untuk bermain jelas mustahil. Demi keamanannya, perhatikan ranbu-rambu berikut:
1. Ajarkan pada anak untuk tidak mudah dibujuk dan tidak menerima hadiah atau pemberian cuma-cuma dari orang yang tidak dikenal.
2. Pahamkan pada anak, siapapun orang diluar dirinya tidak boleh menyentuh bagian genitalnya karena itu adalah daerah privasinya.
3. Ajarkan pada anak untuk tidak melakukan sesuatau yang tidak dipahami atau yang diluar kewajaran, walau dengan iming-iming tertentu dari orang lain.
4. Larang anak bermain terlalu jauh dari rumah demi mencegah terjadinya kejahatan.
5. Pandai-pandailah mengkomunikasikan setiap larangan yang anda berikan karena anak juga perlu pemahaman kenapa larangan itu diberikan dan bukan hanya mematuhi sesuatu yang tidak dipahaminya.
6. Hati-hati dengan memberikan HandPhone (HP) pada anak. Hindarkan memberikan HP pada anak jika memang belum dibutuhkan. HP juga memiliki potensi mengundang kejahatan, termasuk kejahatan seksual.
7. Terapkan rambu-rambu pemakaian HP padanya, yaitu dengan tidak memberikan nomor HP pada sembarangan orang, tidak meladeni telepon dan sms dari orang tidak dikenal.
DUNIA MAYA
Demi pertimbangan keamanan, terkadang orang tua lebih mengarahkan anak untuk berinternet di dalam ruangan sendiri ketimbang bermain diluar rumah. Siapa bilang lebih aman? Diluar negeri, cyber crime terutama kejahatan pedhofilia, lebih sering mengintai korbannya melalui internet. Berikut tips agar anak tidak menjadi korban kejahatan tersebut.
1. Jangan biarkan anak bermain internet sendiri.
2. Kenali dengan siapa saja anak berhubungan di internet, dengan teman yang mana saja dia chat.
3. Ketahui hal-hal apa saja yang dibicarakan lewat internet.
4. Blokir web yang berbahaya
5. Ajarkan, untuk tidak bebas berbicara di internet dengan orang lain terutama yang mengarah pada masalah seksual.
6. Sarankan untuk chat hanya dengan teman sekolah atau teman yang dikenal saja.
7. Bangun kesadaran anak akan bahaya-bahaya chat dengan orang tak dikenal.
Demi pertimbangan keamanan, terkadang orang tua lebih mengarahkan anak untuk berinternet di dalam ruangan sendiri ketimbang bermain diluar rumah. Siapa bilang lebih aman? Diluar negeri, cyber crime terutama kejahatan pedhofilia, lebih sering mengintai korbannya melalui internet. Berikut tips agar anak tidak menjadi korban kejahatan tersebut.
1. Jangan biarkan anak bermain internet sendiri.
2. Kenali dengan siapa saja anak berhubungan di internet, dengan teman yang mana saja dia chat.
3. Ketahui hal-hal apa saja yang dibicarakan lewat internet.
4. Blokir web yang berbahaya
5. Ajarkan, untuk tidak bebas berbicara di internet dengan orang lain terutama yang mengarah pada masalah seksual.
6. Sarankan untuk chat hanya dengan teman sekolah atau teman yang dikenal saja.
7. Bangun kesadaran anak akan bahaya-bahaya chat dengan orang tak dikenal.
MALL DAN PUSAT PERBELANJAAN
MALL atau perbelanjaan bukanlah tempat yang aman bagi anak-anak. Banyak diantara mereka ke mall tanpa didampingi orang tua. Sementara ada tempat tertentu yang mengundang bahaya, tidak hanya untuk anak tetapi juga orang dewasa, seperti : kamar mandi, rest room dan sudut-sudut yang sepi lainnya. Berikut aturannya.
1. Jangan biarkan anak bermain dan menghabiskan waktu sendiri di mall.
2. Kenali dengan siapa saja (teman) anak pergi dan bermain di mall.
3. Ajarkan anak untuk tidak pergi sendirian ke kamar mandi, rest room atau sudut lain yang sepi.
4. Tanamkan kesadaran pada sang anak akan bahaya bermain di mall.
5. Ajarkan anak untuk mengancam, dengan melaporkan atau berteriak jika ada orang asing melakukan kejahatan padanya.
No comments :
Post a Comment