Bibir Sumbing |
Kelainan yang dikenal oleh masyarakat sebagai bibir sumbing bukanlah merupakan maslah sederhana. Kelainan ini disebabkan oleh gangguan pada fase pembentukan wajah wajah yang terjadi saat dalam kandungan. Kelainan ini merupakan kelainan kongenital (sejak lahir) yang ditandai dengan adanya celah pada bibir (labioschizis),
gusi (gnatoschizis) dan langit-langit mulut (palatoschizis) yang dapat timbul sendiri atau bersamaan. Bila terdapat secara bersamaan pada satu penderita kelainannya disebut Labiognatopalatoschizis.
Angka kejadiannya diperkirakan satu dari 600-800 kelahiran. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya bibir sumbing di antaranya: faktor keturunan, disebabkan adanya mutasi dari gen atau terjadi kelainan pada kromosom. Faktor eksternal di antaranya: usia ibu yang sudah tua pada saat mengandung, penggunaan obat-obatan (misalnya aspirin, rifampisin, fenasetin, sulfonamide), infeksi penyakit sifilis, atau virus rubella, adanya radiasi(misalnya sinar roentgen), ibu mengalami stres, atau terjadi trauma pada usia kehamilan trimester pertama.
Selain itu faktor nutrisi juga berperan, kekurangan asam folat ditenggarai daoat mengakibatkan terjadinya kelainan ini. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pemberian asam folat sebelum mengandung dan dilanjutkan pada saat dmengandung dapat menurunkan risiko terjadinya bibir sumbing pad anak.
Komplikasi yang dapat timbul
Jika tidak diatasi dengan segera, maka kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Pertama adalah gangguan menelan bagi bayi, sehingga nutrisinya juga terganggu, yang bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Karena terdapat hubungan antara mulut dan hidung, mungkin saja makanan atau minuman masuk ke dalam saluran pernafasan, hingga terjadi aspirasi, jalan nafas tersumbat. Hal ini merupakan masalah serius, karena dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu anak menjadi sulit berbicara, padahal pada usia anak kemampuan membantuk kata-kata sangat diperlukan untuk komunikasi selanjutnya. Komplikasi ini pada akhirnya membuat perkembangan anak terganggu, dan dilihat dari aspek sosial, anak menjadi rendah diri karena secara kosmetik mengalami kelainan, dan sulit berkomunikasi dengan orang lain.
Operasi Bibir Sumbing
Untuk mengatasi bibir sumbing, tidak ada cara lain selain operasi. Untuk itu perlu setidaknya tiga tahapan yang harus dipersiapkan oleh orang tua. Pertama adalah perisapan sebelum operasi, yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa asupan nutrisi memadai. Salah satu patokannya adalah berat badan sesuai dengan usia anak. Patokannya sesuai RULE OF TEN
1. 10 pound (4-5 kg) berat badan
2. >10g% (kadar Hemoglobin/Hb)
3. > 10 weeks (usia lebih 10 minggu)
Untuk anak yang mengalami hal ini diperlukan teknik khusus menyusui. Jika menggunakan susu botol harus digunakan botol dan dot khusus. sehingga saat air mengalir dari botol ke mulut tidak terlalu banyak hingga masuk ke langit-langit mulut, atau mungkin saja karena kemampuan menghisap terganggu, susu yang masuk menjadi sedikit. Jika tidak memungkinkan dengan dot, susu dapat diberikan dengan cara menyuapi secara perlahan menggunakan sendok, dengan posisi kepala bayi tegak, sehingga tidak tersedak.
Selama proses menunggu, sebaiknya digunakan pleste khusus untuk mendekatkan masing-masing sisi celah, sehingga tidak bertambah lebar, akan membuat operasi makin sulit, dan hasilnya tidak dapat optimal.
Operasi untuk langit-langit mulut (palatoplasty) optimalnya dilakukan pada usia 18-20 bulan. Rentang waktu tersebut mempertimbangkan faktor bahwa pada usia tersebut biasanya anak sudah mulai aktif bicara. Setalh dilakukan operasi, diikuti dengan terapi wicara (speech therapy). Hal ini dilakukan karena sebelumnya anak sudah terbiasa dengan pengucapan kata-kata yang salah.
Jika kelainannya menjadi lebih kompleks, seperti bibir, langit-langit mulut dan gusi terbelah, maka disebut labiognatopalatoschizis. Mengatasi kelainan gusi, terapi dapat dilakukan pada saat usia 8-9 tahun. Untuk itu, dokter bedah plastik berkerja sama dengan dokter gigi ahli ortodensi untuk mengatur posisi gigi.
gusi (gnatoschizis) dan langit-langit mulut (palatoschizis) yang dapat timbul sendiri atau bersamaan. Bila terdapat secara bersamaan pada satu penderita kelainannya disebut Labiognatopalatoschizis.
Angka kejadiannya diperkirakan satu dari 600-800 kelahiran. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya bibir sumbing di antaranya: faktor keturunan, disebabkan adanya mutasi dari gen atau terjadi kelainan pada kromosom. Faktor eksternal di antaranya: usia ibu yang sudah tua pada saat mengandung, penggunaan obat-obatan (misalnya aspirin, rifampisin, fenasetin, sulfonamide), infeksi penyakit sifilis, atau virus rubella, adanya radiasi(misalnya sinar roentgen), ibu mengalami stres, atau terjadi trauma pada usia kehamilan trimester pertama.
Selain itu faktor nutrisi juga berperan, kekurangan asam folat ditenggarai daoat mengakibatkan terjadinya kelainan ini. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pemberian asam folat sebelum mengandung dan dilanjutkan pada saat dmengandung dapat menurunkan risiko terjadinya bibir sumbing pad anak.
Komplikasi yang dapat timbul
Jika tidak diatasi dengan segera, maka kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Pertama adalah gangguan menelan bagi bayi, sehingga nutrisinya juga terganggu, yang bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Karena terdapat hubungan antara mulut dan hidung, mungkin saja makanan atau minuman masuk ke dalam saluran pernafasan, hingga terjadi aspirasi, jalan nafas tersumbat. Hal ini merupakan masalah serius, karena dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu anak menjadi sulit berbicara, padahal pada usia anak kemampuan membantuk kata-kata sangat diperlukan untuk komunikasi selanjutnya. Komplikasi ini pada akhirnya membuat perkembangan anak terganggu, dan dilihat dari aspek sosial, anak menjadi rendah diri karena secara kosmetik mengalami kelainan, dan sulit berkomunikasi dengan orang lain.
Operasi Bibir Sumbing
Untuk mengatasi bibir sumbing, tidak ada cara lain selain operasi. Untuk itu perlu setidaknya tiga tahapan yang harus dipersiapkan oleh orang tua. Pertama adalah perisapan sebelum operasi, yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa asupan nutrisi memadai. Salah satu patokannya adalah berat badan sesuai dengan usia anak. Patokannya sesuai RULE OF TEN
1. 10 pound (4-5 kg) berat badan
2. >10g% (kadar Hemoglobin/Hb)
3. > 10 weeks (usia lebih 10 minggu)
Untuk anak yang mengalami hal ini diperlukan teknik khusus menyusui. Jika menggunakan susu botol harus digunakan botol dan dot khusus. sehingga saat air mengalir dari botol ke mulut tidak terlalu banyak hingga masuk ke langit-langit mulut, atau mungkin saja karena kemampuan menghisap terganggu, susu yang masuk menjadi sedikit. Jika tidak memungkinkan dengan dot, susu dapat diberikan dengan cara menyuapi secara perlahan menggunakan sendok, dengan posisi kepala bayi tegak, sehingga tidak tersedak.
Selama proses menunggu, sebaiknya digunakan pleste khusus untuk mendekatkan masing-masing sisi celah, sehingga tidak bertambah lebar, akan membuat operasi makin sulit, dan hasilnya tidak dapat optimal.
Operasi untuk langit-langit mulut (palatoplasty) optimalnya dilakukan pada usia 18-20 bulan. Rentang waktu tersebut mempertimbangkan faktor bahwa pada usia tersebut biasanya anak sudah mulai aktif bicara. Setalh dilakukan operasi, diikuti dengan terapi wicara (speech therapy). Hal ini dilakukan karena sebelumnya anak sudah terbiasa dengan pengucapan kata-kata yang salah.
Jika kelainannya menjadi lebih kompleks, seperti bibir, langit-langit mulut dan gusi terbelah, maka disebut labiognatopalatoschizis. Mengatasi kelainan gusi, terapi dapat dilakukan pada saat usia 8-9 tahun. Untuk itu, dokter bedah plastik berkerja sama dengan dokter gigi ahli ortodensi untuk mengatur posisi gigi.
seandainy salah satu pasangan mengalami kelainan ini, brapa prsentase kmungknan ditrunkan pada anak?
ReplyDeletemudah"n kita selalu diberi kesehatan sob
ReplyDeletemakasih infonya sob
Apabila suatu keluarga memiliki anak atau orangtua yang menderita bibir sumbing yang disertai sumbing palatum ( cleft lip with cleft palate- CLP), risiko memiliki anak dengan CLP pada kehamilan berikutnya adalah 4%. Jika 2 anak sebelumnya memiliki CLP, risiko memiliki anak dengan CLP pada kehamilan berikutnya meningkat menjadi 9%, apabila salah satu orang tua dan 1 anak sebelumnya memiliki CLP risiko meningkat menjadi 17%.
ReplyDeleteSedangkan risiko terjadinya cleft lip (CL) pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan CL adalah 2%, dan 1% apabila 2 anak sebelumnya memiliki CL, 6% jika salah satu orang tua memiliki CL, dan meningkat menjadi 15% apabila jika salah satu orang tua dan 1 anak sebelumnya memiliki CL
Jika karena adanya mutasi dari gen, apakah ada cara untuk dapat menghindari keturunan memiliki bibir sumbing?
ReplyDeletesaya mau sharing aja sempat baca di udoctor.co.id untuk pencegahan bibir sumbing perbanyak asupan nutrisi, hindari stress serta kurangi konsumsi obat selama kehamilan dapat membantu meminimalisir terjadinya cleft. Konsultasikan selalu kondisi Anda kepada dokter kandungan. silahkan baca disini http://udoctor.co.id/gigi--mulut/bibir-sumbing-cleft-lip-read-316.html?page=2
ReplyDelete