expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sudah Dewasa Masih Tetap Mengompol

Inkontinensia Urin info kesehatan indonesia
          Bila seorang anak mengompol pasti dianggap hal yang biasa. Bagaimana bila yang mengompol orang dewasa dan lanjut usia? sudah pasti bukan lagi hal yang normal. Kondisi seperti itu jelas membutuhkan penanganan medis. Disebut apakah kelainan tersebut?
INKONTINENSIA URIN
       Ya. Inkontinesia Urin (IU) adalah istilah untuk kelainan tersebut. Inkotinensia Urin diartikan sebagai ketidakmampuan untuk menahan keinginan berkemih sedemikian rupa sehingga terjadi keluarnya urin dengan tidak diinginkan.
         Inkontinesia Urin bisa terjadi pada berbagai usia. sekitar 1 dari 3 orang usia lanjut memiliki masalah dengan kandung kemihnya dan perempuan 2 kali lebih sering terkena. Menurut DR. Dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, Staf Divisi Geriatri Departement Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Semakin tua seseorang maka risikonya menjadi lebih besar untuk mengalami Inkontinensia Urin. Pada perempuan lebih sering terjadi pasca menopouse sedangkan pada laki-laki setelah terjadi hipertrofi (pembesaran) kelenjar prostat. 
          IU merupakan masalah yang sering terjadi dan umumnya menyebabkan rasa malu bagi penderita. Walaupun banyak dijumpai pada lansia namun masalh tersebut tidak dapat dianggap sebagai bagian normal dari proses penuaan, akan tetapi merupakan suatu kondisi medis yang memerlukan pengobatan.

Ada berapa macam jenis Inkontinensia Urin?
         Berdasarkan gejalanya, Inkontinensia Urin dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:
1. Stress Incontinence
2. Urge Incontinence
3. Oferflow Incontinence
4. Mixed Incontinence
5. Functional Incontinence

Apa ciri dari Stress Incontinence?
         Pada stress incontinence, urin keluar akibat peningkatan tekanan di dalam perut seperti saat batuk, tertawa, bersin, atau mengangkat beban berat. Hal itu disebabkan adanya kelemahan pada sfingter (otot yang mengendalikan aliran kemih dari kandung kemih). Stress Incontinence merupakan tipe inkontinensia yang paling sering terjadi, terutama pada wanita. Jadi sesuai namanya, Stress (tekanan), maksudnya adalah inkontinensia urin (mengompol) karena adanya peningkatan tekanan.

Apa yang dimaksud dengan Urge Incontinence?
       Sesuai namanya, dari kata Urge yang artinya mendadak atau bahasa inggrisnya adalah URGENT. Jadi maksudnya adalah keinginan untuk berkemih (kencing) yang mendesak dan tiba-tiba yang diikuti oleh keluarnya urin secara tak terkendali. Pada Urge Incontinence penderita berkemih lebih sering. Keinginan untuk buang air kecil membangunkan penderita beberapa kali di malam hari, bahkan pada beberapa penderita, suara air mengalir atau minum sedikit air saja dapat menimbulkan hasrat buang air kecil yang besar.
         Penyebab terseringnya adalah Overactive Bladder (OAB). Orang normal kencing setiap 3-4 jam sehari, maksimal 6 kali dalam sehari. Namun pada orang dengan OAB, kandung kencing baru terisis sedikit saja sudah ada keinginan untuk berkemih, serta ada urgensi. Jika terjadi 8 kali atau lebih dianggap sebagai OAB. Kandung kencing mampu menampung sekitar 400 cc urin, tetapi pada OAB terisi 100-200 cc sudah ingin kencing. Kadang-kadang belum sampai kamar mandi sudah ngompol.
       Jadi kesimpulannya kandung kemihnya sensitive banget sehingga menimbulkan ingin buang air kecil secara mendadak. 

Bagaimana penjelasan tentang Oferflow Incontinence?
       Overflow artinya kelebihan muatan, maksudnya adalah kandung kemihnya mengalami kelebihan urin. Hal ini disebabkan karena adanya ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih sehingga terjadi penimbunan urin yang berlebihan. Lama-kelamaan sfingter tidak mampu menahan dan terjadi kebocoran yang hilang timbul, seringkali tanpa sensasi kandung kemih. Ketika penderita berusaha untuk berkemih, aliran kencing yang dihasilkan hanya berupa aliran kecil atau tetesan. Kadang menimbulkan rasa tidak lampias setelah berkemih.  
         Pada overflow, biasanya  terdapat sumbatan, misalnya pada penderita pembesaran prostat atau penyempitan uretra (saluran kencing), yang menyebabkan air kencing tidak bisa keluar sehingga terjadi bendungan yang menyebabkan kandung kemih membesar. Kerusakan syaraf (neuropati) juga bisa menyebabkan overflow. Hal ini dikarenakan syaraf yang berperan dalam kontraksi kandung kemih untuk mengeluarkan kencing, mengalami kerusakan sehingga kandung kemih tidak bisa mengeluarkan urin. 

Mixed Incontinence
      Terjadi jika penderita mengalami gejala lebih dari satu tipe IU, seperti stress incontinence dan  urge incontinence. Pada orang tua tipe campuran ini makin sering ditemukan.

Apa yang dimaksud dengan Functional Incontinence?
         Pada tipe ini penderita mengalami IU hanya karena gangguan fisik dan mental yang menyebabkan mereka tidak bisa ke kamar mandi pada waktunya. Misalnya penderita radang sendi berat yang mempunyai kesulitan untuk berjalan ke kamar mandi atau membuka pakaian dengan cepat sehingga urin keluar sebelum penderita benar-benar siap untuk berkemih. Demikian juga penderita demensia (pikun) yang tidak dapat mengatur jadwal berkemih dengan baik sehingga terjadi ngompol.


Baca juga artikel terkait
Penyebab Inkontinensia Urin  
Cara mendiagnosis dan mengobati Inkontinensia urin

 

1 comment :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...