expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

SUDAH TUA KOK JERAWATAN ?

Jerawat di usia Tua
Aduh, Jerawatan, padahal sudah tak lagi muda. Apa yang salah ya? Jerawat memang identik dengan masa remaja. Namun, bukan berarti jerawat hanya mampir dikulit para ABG. Banyak wanita diusia yang sudah dewasa juga mengeluhkan masalah jerawat. Perbedaannya adalah, jerawat yang muncul di usia remaja biasanya disebabkan perubahan hormon dan kurangnya kebersihan kulit muka. Pada jerawat di usia yang sudah matang, penyebabnya bisa beragam.



JERAWAT BATU
       Jerawat pada usia dewasa pada dasarnya dibedakan menjadi dua golongan, yakni mereka yang dulu di saat remaja memang berjerawat, serta orang yang sebelumnya tidak pernah berjerawat tapi di usia dewasa lebih sering jerawatan. Jerawat pada fase ini kerap muncul pada usia sekitar 30-50 tahunan dan wanita yang lebih sering mengalaminya.
    
      Jerawat pada usia dewasa umumnya dikenal dengan istilah jerawat batu, atau nodulo kistik dalam istilah medisnya. Jerawat jenis ini, lebih sering muncul diarea dagu dan letaknya dalam serta meradang. Jika pecah, jerawat jenis ini beresiko menyebabkan terjadinya infeksi. Jenis jerawat ini cukup serius karena akan menyebar dan akan meninggalakan bekas parut diwajah jika dipencet.

JERAWAT REMAJA VS DEWASA
       Pada remaja, selain disebabkan faktor perubahan hormonal, jerawat juga timbul karena tumpukan kulit mati dan kotoran diwajah akibat aktifitas outdoor dan debu. Lebih sering lagi jika tidak dibersihkan atau pembersihan wajah kurang efektif sehingga muara kelenjar minyak tersumbat kotoran.
    
      Berbeda dengan remaja, penyebab jerawat pada usia dewasa lebih dipengaruhi faktor internal. Umumnya, jerawat ini disebabkan oleh lonjakan produksi sebum secara tiba-tiba karena suatu sebab. Berikut beberapa kemungkinan penyababnya;
1.    Perubahan hormon
Perubahan hormon mengakibatkan produksi minyak berlebih yang bisa menyebabkan penyumbatan. Pada usia dewasa. Biasanya perubahan hormon terjadi pada masa menstruasi, kehamilan, peri menopause ataupun menopause. Mereka yang sedang ataupun menghentikan kontrasepsi hormonal rentan terkena jerawat.
2.     Stres
         Stres juga disebutkan menyebabkan munculnya jerawat. Ini disebabkan karena  stres ditengarai sebagai pemicu produksi androgen yang membuat kelenjar sebum berproduksi lebih. Sebum adalah minyak alami yang berkembang dikelenjar kulit. Dalam tingkat normal, sebum bekerja untuk melindungi kulit dari elemen-elemen asing dan menjaga kelembapan kulit. Namun, sebum yang terlalu banyak bisa menyumbat pori-pori dan jerawat timbul. Selain stres, beberapa kondisi yang bisa menyebabkan dominannya kadar hormon androgen, yaitu kecapekan, kurang tidur, banyak makanan berkalori tinggi.
3.    Salah Produk 
        Penggunaan produk kosmetik yang salah bisa mendatangkan jerawat, misalnya penggunaan kosmetik yang bersifat komedogenik atau aknegenik. Penggunaan make-up yang salah, terlalu tebal, memakai pelembab yang tidak sesuai, atau malas membersihkan make-up, menyababkan permukaan pori-pori kulit tertutup sehingga timbul jerawat.
4.    Mengkonsumsi obat
        Mengkonsumsi obat-abatan tertentu bisa mencetuskan jerawat. Beberapa obat teersebut seperti, kortikosteroid, antikejang, suplemen DHEA, obat batuk yang mengandung bromida dan yodida, obat penenang (golongan barbiturat) dan obat tidur. Jika benar jerawat muncul akibat konsumsi obat, sebaiknya anda berkonsultasi kembali dengan dokter yang meresepkannya.
5.    Genetik
       Faktor genetik disebut-sebut menjadi penyebab jerawat pada usia dewasa.

KENALI PENYEBABNYA
       Sebagai pertolongan sementara, jerawat bisa diobati dengan obat yang ada dipasaran, misalnya yang mengandung asam salisilat. Namun, secara menyeluruh penanganan jerawat harus dilakukan dengan memperhatikan faktor pencetusnya.    Jerawat itu multi faktor, sehingga penangannya satu dengan yang lainnya akan berbeda. Namun, yang pasti adalah harus dikenali faktor pencetusnya terlebih dahulu.
   
       Sebetulnya, jerawat tidak  memerlukan  pengobatan khusus sepanjang itu disebabkan oleh lonjakan hormon. Jerawat akan hilang seiring dengan kembali normalnya hormon. Jika akibat stres,yang perlu ditata adalah kadar stresnya agar hormon stres turun.Sang empunya jerawat juga mesti melakukan perawatan diri dan menjaga gaya hidupnya agar jerawat tidak kambuh. Jaga gaya hidup,sters dan kesehatan jiwa dan pikiran,hindari makanan tidak sehat terutama makanan manis.    

       Jika jerawat tidak kunjung membaik,disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter ahli. Jika ditemukan infeksi, dokter akan mengobati dan menghentikannya. Lalu dilanjutkan dengan langkah pencegahan supaya tidak terus timbul. Terakhir, baru langkah pemulihan  untuk bekas yang sudah terlanjur terbentuk.

3 comments :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...